Pengeroyokan Prajurit TNI di Kebayoran Baru, Empat Pelaku Ditangkap, Polisi Masih Kejar Tersangka Lain
Memo Bekasi – Kepolisian Sektor Metro Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa pengeroyokan terhadap seorang prajurit TNI berinisial DK (32) yang terjadi di Jalan Gandaria Tengah 5, Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 30 Oktober 2024, disebabkan oleh pengaruh minuman keras (miras). Insiden tersebut berawal ketika korban sedang duduk santai sambil meminum kopi di lokasi kejadian sekitar pukul 02.00 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru, Kompol Nunu Suparmi, menjelaskan bahwa pelaku pengeroyokan, yang terdiri dari beberapa orang, dalam keadaan mabuk saat kejadian. “Saat mengeroyok, diketahui pelaku tengah mabuk,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis (7/11). Menurutnya, para pelaku yang terlibat dalam insiden ini telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Pihak kepolisian telah menangkap empat pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut, yaitu AR (26), AF (41), RNA (35), dan AFG (36). Penangkapan pertama dilakukan pada Jumat (1/11), terhadap pelaku AR, yang kemudian disusul oleh penangkapan AFG pada Rabu (6/11) di rumah kerabatnya di kawasan Pesanggrahan. Sementara itu, AF dan RNA ditangkap pada Selasa (5/11) dini hari di kawasan Petukangan. Menariknya, meskipun pelaku-pelaku tersebut saling mengenal, mereka hanya mengenal nama masing-masing tanpa mengetahui identitas satu sama lain secara mendalam.
Saat ini, polisi masih memburu pelaku lainnya. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga ada sekitar delapan orang yang terlibat dalam pengeroyokan prajurit TNI tersebut. “Kita tidak tahu, terlibat atau tidak, kita tangkap saja kalau berkaitan dengan adanya di TKP waktu itu,” ungkap Kompol Nunu Suparmi, menambahkan bahwa polisi masih terus mendalami keterlibatan orang lain dalam kasus ini.
Peristiwa pengeroyokan bermula ketika korban yang sedang duduk di lokasi kejadian didatangi oleh sekelompok orang yang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas). Mereka menanyakan keberadaan seorang bernama Jayadi, yang diketahui merupakan juru parkir di kawasan tersebut. Korban yang tidak tahu menahu mengenai Jayadi menjawab bahwa ia tidak mengetahui keberadaannya. Jawaban tersebut rupanya membuat salah satu pelaku tersinggung, dan memukul korban dengan tangan.
Korban yang tidak terima dengan perlakuan tersebut langsung menangkis pukulan tersebut, sehingga terjadi perkelahian fisik yang melibatkan beberapa pelaku. Dalam kekacauan itu, salah satu pelaku bahkan mengejar korban dengan membawa senjata tajam. Beruntung, korban berhasil melarikan diri dan mendapatkan pertolongan dari Tim Patroli Perintis Presisi yang kebetulan sedang bertugas di sekitar lokasi kejadian. Tim patroli tersebut langsung menghentikan pengejaran dan berhasil menangkap satu pelaku yang tengah mengejar korban.
Polisi mengungkapkan bahwa meskipun pengeroyokan ini telah melibatkan beberapa orang, pihaknya terus berusaha untuk mengungkap lebih lanjut siapa saja yang terlibat dan apa yang menjadi motif di balik serangan tersebut. Selain itu, mereka juga terus melakukan pendalaman terhadap peran masing-masing pelaku dalam insiden pengeroyokan ini. Sementara itu, korban yang mengalami luka akibat pengeroyokan ini, kini dalam kondisi stabil setelah mendapatkan perawatan medis.
Pihak Kepolisian Metro Kebayoran Baru meminta agar masyarakat tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada aparat. Mereka juga mengingatkan agar semua pihak tetap menjaga ketertiban dan tidak bertindak di luar batas hukum, terutama dalam menyelesaikan persoalan pribadi maupun antar kelompok.