Farhat Abbas Laporkan Denny Sumargo ke Polisi, Tuding Diskriminasi Ras dan Ujaran Kebencian
Memo Bekasi – Farhat Abbas, seorang pengacara ternama, baru-baru ini melaporkan aktor Denny Sumargo ke pihak berwajib atas dugaan diskriminasi rasial dan ujaran kebencian. Laporan tersebut telah resmi terdaftar di SPKT Polres Jakarta Selatan dengan nomor LP/3462/XI/2024/RJS. Kasus ini mencuat akibat perseteruan sengit antara keduanya yang dimulai dari sebuah kasus donasi yang melibatkan Agus Salim, korban penyiraman air keras.
Laporan yang diajukan Farhat Abbas ini berawal dari sebuah polemik antara dirinya, yang berperan sebagai pengacara Agus Salim, dan Denny Sumargo. Kasus donasi untuk Agus Salim melalui yayasan yang dikelola oleh Pratiwi Noviyanthi memicu ketegangan, terutama setelah Denny mengeluarkan komentar keras di media sosial terkait hal tersebut. Farhat merasa bahwa pernyataan Denny merugikan kliennya dan tidak terima dengan kata-kata kasar yang disampaikan oleh aktor tersebut.
Tidak hanya itu, Farhat juga merasa sangat tersinggung atas komentar Denny dan bahkan mengancam akan bertindak lebih lanjut jika Denny terus berbicara kasar kepadanya. Farhat menegaskan dalam salah satu pernyataannya bahwa jika Denny mengulangi kata-kata kasar tersebut, ia akan siap untuk berhadapan langsung dengan Denny. Ketegangan ini semakin meningkat ketika Farhat secara terbuka menyatakan niatnya untuk melakukan tindakan fisik terhadap Denny jika mereka bertemu.
Denny Sumargo, yang dikenal dengan sifatnya yang blak-blakan, tidak menunjukkan rasa takut atas ancaman tersebut. Sebaliknya, ia justru menantang Farhat untuk bertemu secara langsung dan menyelesaikan permasalahan ini tanpa harus melibatkan kekerasan. Denny bahkan meminta Farhat untuk memberikan alamatnya agar mereka bisa bertemu dan mengklarifikasi masalah ini secara dewasa.
Keberanian Denny untuk menghadapi ancaman tersebut menarik perhatian banyak pengguna media sosial. Denny mengungkapkan bahwa tujuannya adalah menyelesaikan masalah ini dengan cara yang bijaksana dan menghindari konflik fisik. Meski begitu, Farhat tidak mundur begitu saja, dan menegaskan bahwa ia siap untuk bertindak jika Denny terus melontarkan hinaan.
Ketegangan mencapai puncaknya ketika Denny memutuskan untuk mengunjungi rumah Farhat di Jakarta Selatan untuk menagih pernyataan ancaman yang sebelumnya diungkapkan Farhat. Dalam video yang diunggah di YouTube, Denny terlihat datang ke rumah Farhat setelah menerima pesan WhatsApp dari pengacara tersebut. Namun, kedatangannya dihadang oleh seorang pria yang juga berasal dari Makassar. Hal ini menyebabkan situasi semakin tegang, dengan keduanya terlibat dalam pertikaian verbal menggunakan bahasa daerah.
Denny, dalam video tersebut, menegaskan bahwa ia datang bukan untuk memicu keributan, tetapi untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang baik-baik. Ia bahkan berjanji tidak akan memukul Farhat dan berharap agar masalah ini dapat diselesaikan secara damai tanpa ada tindakan kekerasan lebih lanjut.
Farhat Abbas merasa sangat tersinggung setelah menerima perlakuan buruk dari Denny di media sosial. Ia semakin marah karena merasa dihina, dan ancamannya terhadap Denny semakin menguat. Farhat menyatakan bahwa ia tidak akan diam jika terus dihina oleh Denny, dan siap untuk bertindak jika perlu. Sikap tegas Farhat menunjukkan bahwa ia tidak akan membiarkan dirinya diperlakukan dengan tidak hormat oleh siapapun.
Sementara itu, Denny memberikan tanggapan yang tenang terhadap ancaman Farhat melalui video singkat di Instagram. Denny menantang Farhat untuk mengungkapkan lokasi pertemuan agar mereka bisa menyelesaikan masalah ini dengan cara yang lebih langsung dan dewasa. Keberanian Denny untuk menghadapi ancaman ini mendapat dukungan dari banyak warganet, yang menyarankan agar masalah ini diselesaikan dengan cara damai tanpa melibatkan kekerasan.
Konflik antara Farhat Abbas dan Denny Sumargo ini menunjukkan ketegangan yang memuncak antara kedua pihak, yang melibatkan ancaman fisik, ujaran kebencian, dan persoalan media sosial. Semoga masalah ini dapat diselesaikan dengan cara yang lebih baik, mengingat pengaruh besar yang dimiliki keduanya di publik.