Enam Prajurit Malaysia Terluka dalam Ledakan Saat Bertugas di Lebanon

0
Enam Prajurit Malaysia Terluka dalam Ledakan Saat Bertugas di Lebanon

https://www.antaranews.com

Memo Bekasi – Angkatan Bersenjata Malaysia (ATM) mengonfirmasi bahwa enam prajurit mereka yang bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) terluka dalam sebuah ledakan di dekat Stadion Saida, Lebanon, pada Kamis (7/11). Ledakan terjadi sekitar pukul 13.54 waktu setempat (18.54 WIB) ketika anggota Malaysian Batallion 850-12 (MALBATT 850-12) sedang bergerak dari Beirut menuju Kamp Marakah.

Menurut siaran pers Markas Besar ATM yang diterima di Kuala Lumpur pada Jumat (8/11), ledakan tersebut menargetkan kendaraan umum yang sedang menuju Beirut. Namun, dampak ledakan juga merusak bus yang mengangkut prajurit Malaysia. Dalam kejadian itu, enam prajurit terluka, lima di antaranya berasal dari MALBATT 850-12, sedangkan satu prajurit lainnya dari MALBATT 850-11 mengalami luka ringan. Salah satu prajurit yang mengalami luka di tangan harus segera dilarikan ke Rumah Sakit Hamood di Saida untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut dari tim kesehatan MALBATT.

ATM menegaskan komitmennya terhadap keselamatan dan kesejahteraan seluruh anggota yang bertugas dalam misi perdamaian PBB. Mereka menyatakan akan terus mengupayakan langkah-langkah perlindungan dan pengamanan bagi personel yang terlibat dalam operasi internasional ini.

Sementara itu, laporan dari Anadolu yang mengutip pernyataan misi PBB menyebutkan bahwa lima penjaga perdamaian terluka dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel di dekat pos pemeriksaan di Sidon, Lebanon Selatan. Insiden tersebut juga menyebabkan tiga tentara Lebanon terluka.

UNIFIL, dalam pernyataan resmi mereka, mengonfirmasi bahwa konvoi pasukan penjaga perdamaian yang baru tiba di Lebanon Selatan mengalami serangan drone saat melintas di kawasan Saida. Serangan ini mengakibatkan lima pasukan penjaga perdamaian mengalami luka ringan. Petugas medis Palang Merah Lebanon yang berada di lokasi segera memberikan pertolongan pertama kepada para korban sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk perawatan lebih lanjut.

UNIFIL juga mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik di wilayah tersebut untuk mematuhi kewajiban internasional mereka. Mereka menekankan pentingnya menghindari tindakan yang dapat membahayakan keselamatan pasukan penjaga perdamaian atau warga sipil setempat. Dalam situasi yang semakin tegang di Lebanon Selatan, UNIFIL menyerukan agar perbedaan dan konflik diselesaikan melalui jalur diplomasi dan perundingan, bukan melalui kekerasan yang hanya akan memperburuk keadaan.

Misi UNIFIL beroperasi di wilayah antara Sungai Litani di Lebanon Selatan dan Garis Biru, yang berfungsi sebagai perbatasan de facto dengan Israel. Misi ini didasarkan pada mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Resolusi ini disahkan setelah konflik antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006, dengan tujuan mengurangi ketegangan dan mencegah eskalasi militer di wilayah perbatasan yang rawan konflik.

Pasukan MALBATT yang merupakan bagian dari kontingen UNIFIL, memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian di wilayah Lebanon Selatan. Mereka ditugaskan untuk mengawasi gencatan senjata, membantu pemerintah Lebanon memperluas kendalinya di daerah tersebut, serta mendukung kegiatan kemanusiaan yang dapat meningkatkan stabilitas dan kehidupan masyarakat lokal.

Insiden terbaru ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh pasukan penjaga perdamaian dalam menjalankan tugas mereka di kawasan yang penuh ketegangan dan berisiko tinggi. Meski ada ancaman yang terus mengintai, ATM dan kontingen Malaysia di bawah naungan UNIFIL berkomitmen untuk melanjutkan misi mereka dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Lebanon Selatan.

ATM juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dari komunitas internasional dan PBB dalam memastikan keamanan personel penjaga perdamaian di wilayah yang dilanda konflik. Mereka berharap insiden ini tidak akan mempengaruhi semangat dan dedikasi para prajurit Malaysia yang bertugas menjaga perdamaian di luar negeri, serta mengimbau semua pihak untuk bekerja sama demi mencapai solusi damai yang berkelanjutan bagi krisis di Lebanon Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *