Warga Tangerang Blokade Jalan Protes Truk Angkutan Material yang Timbulkan Kecelakaan
Memo Bekasi – Kemarahan warga terhadap truk angkutan material proyek di Pantura, Kabupaten Tangerang, memuncak dalam aksi blokade jalan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi. Aksi ini dipicu oleh banyaknya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk besar pengangkut material proyek yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Pemkab Tangerang. Tak hanya melakukan pemblokiran jalan, massa juga merusak dan membakar truk yang dianggap menjadi penyebab masalah.
Maman, salah satu warga setempat, menjelaskan bahwa aksi blokade ini terpaksa dilakukan setelah seringnya kecelakaan yang menelan korban jiwa akibat aktivitas truk angkutan material proyek. Terbaru, seorang pelajar menjadi korban setelah tertabrak dan terlindas oleh truk yang membawa bahan bangunan. “Kami sudah sangat resah dengan aktivitas liar truk besar yang sudah banyak menimbulkan korban jiwa,” ungkap Maman, yang menambahkan bahwa jalanan yang sering dilalui truk menjadi rusak dan berbahaya, terutama saat cuaca panas yang mengubah debu menjadi kabut atau saat hujan yang membuat jalan menjadi licin.
Masyarakat menilai bahwa peraturan yang telah dikeluarkan oleh Bupati Tangerang mengenai jam operasional truk angkutan material hanya menjadi pajangan belaka. Sopir truk terus melanggar peraturan tersebut, dan aktivitas mereka semakin meresahkan warga. “Dampaknya sangat jelas, jalan hancur, berdebu kalau panas jadi kabut debu, dan kalau hujan jadi sangat licin. Selain itu dalam seminggu menimbulkan tiga kali peristiwa kecelakaan dengan korban dari masyarakat,” tambah Maman.
Warga berharap agar aksi blokade ini bisa memicu tindakan tegas dari pemerintah dan dinas terkait, bahkan diharapkan bisa berujung pada penutupan aktivitas tambang di daerah tersebut. “Kami harap pemerintah dan dinas terkait mendengar aspirasi kami dan menindak tegas para pelaku yang melanggar peraturan,” ujar Maman.
Di lokasi aksi, ratusan truk tambang dirusak dan dibakar oleh massa yang sudah tidak bisa menahan kemarahan. Tak hanya truk, beberapa sparepart kendaraan juga dijarah oleh warga. Sementara itu, personel kepolisian dari Polres Metro Kota Tangerang yang datang untuk mengamankan situasi justru menjadi sasaran amukan massa. Hingga saat ini, pemblokiran jalan masih berlangsung dan truk-truk tambang yang melintas terhambat oleh massa yang berdiri di tengah jalan.
Kemarahan warga semakin meningkat dengan adanya kecelakaan yang melibatkan seorang bocah SD, ANP (9), yang tertabrak truk tambang. Polisi mengonfirmasi bahwa sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut telah ditangkap. Sopir yang berinisial DWA (21) kini tengah diperiksa lebih lanjut. “Sopir truk penyebab kecelakaan telah kami amankan dan tengah dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwa ini. Masyarakat mohon bersabar dan percayakan penanganan kasus ini,” kata Kapolres Metro Tangerang.
Kecelakaan itu terjadi ketika korban, yang dibonceng oleh seorang wanita, melaju dengan sepeda motor di jalan raya Salembaran. Ketika melintas, motor korban mencoba mendahului truk dari kiri, tetapi tidak cukup ruang untuk bergerak dan akhirnya korban terjatuh ke kanan, terjatuh ke kolong truk. ANP yang terjatuh ke kolong truk kemudian terlindas oleh ban depan sebelah kiri truk.
Akibat kecelakaan tersebut, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang dengan luka serius. Pihak kepolisian berharap kejadian ini bisa menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi korban dari kecelakaan serupa di masa depan.