Pemerintah Inisiasi Program Pemindahan Warga Kolong Jembatan ke Rumah Susun untuk Meningkatkan Kesejahteraan

0
Pemerintah Inisiasi Program Pemindahan Warga Kolong Jembatan ke Rumah Susun untuk Meningkatkan Kesejahteraan

https://www.merdeka.com/

Memo Bekasi – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menginisiasi sebuah program besar yang bertujuan untuk memberikan rumah layak huni bagi warga yang selama ini tinggal di bawah kolong jembatan. Program ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah untuk membangun 3 juta rumah yang tidak hanya menyasar masyarakat yang membutuhkan rumah murah, tetapi juga mereka yang telah lama hidup dalam ketidakpastian tempat tinggal, terutama di lokasi yang sangat tidak layak seperti kolong jembatan.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait (Ara), mengungkapkan bahwa dalam rangka melaksanakan program ini, ia telah menjalin kerja sama erat dengan beberapa kementerian lain, seperti Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Kerja sama tersebut bertujuan untuk memindahkan para warga yang selama ini tinggal di kolong jembatan ke rumah susun (rusun) dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Ara menjelaskan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, mereka akan bekerja sama untuk menyiapkan rusun yang dapat menampung para warga kurang mampu ini. “Kami sudah bekerjasama dengan Mendagri dan Mensos, untuk supaya saudara-saudara kita yang kurang beruntung di bawah jembatan, juga bisa kita bantu. Jadi kami akan masuk ke situ, supaya mereka bisa masuk ke rumah susun dalam waktu beberapa bulan,” ujarnya pada Kamis (7/11) di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta.

Namun, pemerintah tidak hanya akan menyediakan tempat tinggal bagi mereka. Ara juga menekankan pentingnya pemberdayaan bagi warga yang selama ini hidup di kolong jembatan. Oleh karena itu, program ini juga mencakup upaya untuk memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan, sehingga para penerima manfaat dapat mengembangkan kemampuan diri mereka, yang pada gilirannya bisa meningkatkan taraf hidup mereka. “Saya juga minta lebih dari itu. Kalau boleh diedukasi, supaya mereka juga punya kemampuan, berusaha kah, atau apapun, dididik,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari tahap awal, DKI Jakarta dan Jawa Barat dipilih sebagai lokasi pilot project untuk program pemindahan dan pemberdayaan warga ini. Diharapkan, jika pelaksanaan program di dua provinsi ini sukses, program yang sama bisa diperluas ke daerah lain di Indonesia. Ara menyatakan, “Ada DKI dan Jawa Barat sebagai role model. Kalau nanti ini berjalan dengan baik, kita akan duplikasi di tempat lain.”

Untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan program ini, pemerintah pusat akan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, dan juga melibatkan perusahaan daerah dalam pelaksanaan proyek ini. “Seperti di rumah susun Pasar Rumput, saya bekerjasama dengan Mendagri, Pj Gubernur Jakarta, dan PD Pasar Jaya sangat membantu. Di Jawa Barat saya bekerja dengan Pemda dan Sekda Jawa Barat,” kata Ara.

Ara juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak agar proyek ini dapat segera terlaksana, dengan harapan agar dapat dimulai pada bulan November 2024. “Kita akan usahakan di bulan ini terlaksana. Kita usahakan, doakan ya,” tuturnya.

Pemerintah berharap dengan langkah ini, mereka tidak hanya memberikan tempat tinggal yang lebih baik bagi warga yang selama ini tinggal di bawah kolong jembatan, tetapi juga memberikan mereka peluang untuk memperbaiki kualitas hidup melalui pendidikan dan pemberdayaan. Program ini diharapkan menjadi salah satu solusi nyata untuk mengatasi permasalahan kemiskinan dan kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *