Kerja Sama BRIN dan IAMCAS Kembangkan Konstelasi Satelit Penginderaan Jauh di Indonesia
Memo Bekasi – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menjalin kemitraan strategis dengan Innovation Academy for Microsatellites of Chinese Academy of Sciences (IAMCAS) serta sektor swasta untuk mengembangkan konstelasi satelit penginderaan jauh di Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini diadakan di Jakarta pada hari Jumat, di mana Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menjelaskan pentingnya kerjasama ini bagi negara.
Handoko menekankan bahwa pengembangan konstelasi satelit penginderaan jauh sangat dibutuhkan Indonesia, mengingat selama ini banyak pihak, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, yang terpaksa membeli data citra satelit dari penyedia layanan luar negeri. “Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan kementerian, lembaga, dan sektor swasta di Indonesia tidak perlu lagi membeli data pencitraan satelit dari luar, melainkan dapat memperolehnya langsung melalui BRIN di masa depan,” ungkapnya.
Rencana pengembangan konstelasi ini mencakup total 19 satelit, yang terdiri dari satelit berbasis optik dan radar. Keberadaan satelit-satelit ini akan memberikan Indonesia kemampuan untuk mengambil citra satelit dalam berbagai bentuk dan aplikasi. Handoko menjelaskan bahwa data pencitraan satelit memiliki banyak kegunaan, seperti untuk riset cuaca, iklim, pemantauan pantai, zonasi perikanan, tata ruang perkotaan, pemantauan sungai, mitigasi bencana, hingga aspek pertahanan dan keamanan.
Dalam kerjasama ini, BRIN akan bertanggung jawab atas pengembangan satelit, yang akan dilakukan dengan kolaborasi dari pihak China, sedangkan produksi satelit itu sendiri akan diserahkan kepada perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan tidak hanya pengembangan teknologi yang akan tercapai, tetapi juga pertumbuhan industri satelit dalam negeri.
Hu Haiying, perwakilan dari IAMCAS, juga menyatakan rasa hormat dan antusiasmenya terhadap kerjasama ini. “Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari riset ini. Kami berharap ini adalah langkah awal bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam pembuatan satelit di Indonesia. Kami tidak sabar untuk memulai dan menyelesaikan proyek ini sehingga manfaat dari satelit dapat segera dirasakan oleh masyarakat,” ujar Hu.
Kolaborasi ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengembangkan teknologi satelit yang dapat mendukung berbagai sektor, mengurangi ketergantungan pada penyedia layanan luar negeri, dan meningkatkan kapabilitas penginderaan jauh untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya konstelasi satelit penginderaan jauh ini, diharapkan Indonesia dapat lebih mandiri dalam mengakses data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang berbasis data serta mendukung penelitian dan pengembangan dalam berbagai bidang.