Pengendara Marah Dilarang Isi BBM Dexlite Tanpa Kupon di SPBU Lubuklinggau

0
Pengendara Marah Dilarang Isi BBM Dexlite Tanpa Kupon di SPBU Lubuklinggau

https://www.merdeka.com/

Memo Bekasi – Seorang pengendara mobil menjadi viral setelah meluapkan kemarahan di salah satu SPBU di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, karena dilarang mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis dexlite tanpa kupon. Kejadian ini menjadi perhatian publik dan saat ini masih dalam tahap investigasi oleh pihak Pertamina.

Video insiden tersebut ditayangkan langsung oleh Aipi Gustori di Facebook pada Kamis (17/10), di mana banyak netizen memberikan komentar terkait tindakan pengendara tersebut. Dalam video itu, pengendara tersebut mengungkapkan ketidakpuasan atas larangan yang diterimanya, terutama karena ia merasa dexlite adalah BBM yang umum dan seharusnya tidak memerlukan kupon untuk pengisian.

Saat itu, pengendara tersebut mempertanyakan kepada petugas SPBU mengenai kebijakan penggunaan kupon untuk pengisian dexlite. Dia menegaskan bahwa jenis BBM ini termasuk kategori non-subsidi, sehingga seharusnya tidak perlu ada aturan penggunaan kupon. “Tidak boleh isi dexlite kalau tidak punya kupon, kami minta penjelasan tapi belum dijelaskan,” ujar si perekam dalam video tersebut.

Petugas SPBU menjawab bahwa mereka hanya menjalankan perintah dari kantor pusat dan tidak memiliki kuasa untuk menjelaskan lebih lanjut tentang aturan tersebut. Hal ini semakin membuat pengendara tersebut marah, dan dia terus mendesak petugas untuk memberikan penjelasan yang lebih memadai mengenai alasan di balik kebijakan tersebut.

“Kenapa harus pakai kupon? Masalahnya apa? Isi dexlite pakai kupon, aturan dari mana?” tanya pengendara itu dengan nada frustrasi. Dia berharap agar pihak pemerintah dapat memberikan penjelasan mengenai aturan yang diterapkan di SPBU tersebut, mengingat sebagai konsumen, dia merasa dirugikan oleh kebijakan yang dianggapnya tidak jelas.

“Saya meminta kepada dinas terkait untuk menjelaskan kupon apa yang harus kami terima sebagai konsumen,” keluhnya. Pengendara tersebut juga berharap adanya kejelasan dan ketegasan dari pihak SPBU terkait kebijakan ini.

Sementara itu, Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi terkait insiden ini. Dia belum dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai video viral yang menjadi perbincangan di media sosial tersebut. “Saya masih menunggu hasil investigasinya,” katanya.

Kejadian ini menunjukkan bagaimana kebijakan yang tidak jelas dapat menimbulkan kebingungan dan kemarahan di kalangan konsumen. Banyak netizen berharap agar pihak Pertamina segera memberikan klarifikasi dan solusi terkait masalah ini, agar tidak terjadi lagi insiden serupa di masa mendatang. Penegakan transparansi dalam kebijakan SPBU menjadi hal penting agar para konsumen merasa aman dan puas saat mengisi bahan bakar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *