Mengenal Tiger Parenting: Ketegasan yang Bikin Anak Hebat atau Tertekan?

0
Tiger parenting

Sumber: freepik.com

Hai sobat Memo Bekasi! Sempat dengar sebutan tiger parenting? Style pengasuhan ini pernah viral sebab dikira sanggup mencetak kanak- kanak berprestasi luar biasa. Tetapi, di sisi lain, tiger parenting pula menuai kritik sebab dinilai sangat keras serta dapat buat anak tekanan pikiran. Nah, daripada bimbang serta penasaran, ayo kita bahas bareng- bareng tentang apa itu tiger parenting serta akibatnya untuk anak!

Apa Itu Tiger Parenting?

Tiger parenting merupakan pola asuh yang sangat menekankan pada disiplin, pencapaian akademik, serta standar besar. Sebutan ini dipopulerkan oleh Amy Chua dalam bukunya Battle Hymn of the Tiger Mother. Dalam pola asuh ini, orang tua cenderung tidak berikan banyak kebebasan pada anak serta menuntut mereka buat senantiasa jadi yang terbaik dalam perihal apapun, paling utama dalam pelajaran serta kegiatan yang dikira “bergengsi”.

Ciri Tiger Parenting

Style pengasuhan ini umumnya diisyarati dengan larangan pada aktivitas yang dikira tidak produktif, semacam bermain permainan, tidur sangat larut, ataupun bersosialisasi tanpa tujuan jelas. Kanak- kanak yang diurus dengan tata cara ini kerap kali dijadwalkan menjajaki bermacam les bonus, latihan perlengkapan musik, ataupun aktivitas akademik yang lain. Orang tua dengan style ini yakin kalau anak dapat berhasil jika mereka diberi dorongan serta tekanan yang kokoh.

Khasiat dari Tiger Parenting

Walaupun terdengar ekstrem, tiger parenting memiliki sisi positif. Banyak anak yang dibesarkan dengan tata cara ini berkembang jadi orang yang disiplin, fokus, serta memiliki tekad kokoh. Mereka pula terbiasa bekerja keras serta tidak gampang menyerah dalam mengalami tantangan. Tidak sedikit pula yang sukses menggapai prestasi akademik gemilang berkat dorongan kokoh dari orang tua.

Resiko di Balik Ketegasan

Tetapi, sangat keras dalam mengurus anak pula memiliki resiko. Anak dapat merasa kurang dicintai, tekanan pikiran, serta kehabisan kebebasan buat mengekspresikan diri. Bila tidak diimbangi dengan kasih sayang serta komunikasi yang sehat, tiger parenting dapat berakibat negatif pada kesehatan mental anak. Mereka dapat berkembang jadi individu yang penuh tekanan, takut, ataupun apalagi memberontak diam- diam.

Tiger Parenting vs. Authoritative Parenting

Tiger parenting kerap dibanding dengan authoritative parenting, yang pula menuntut tetapi senantiasa mencermati kebutuhan emosional anak. Kelainannya, orang tua authoritative senantiasa membagikan ruang diskusi serta empati dalam proses pengasuhan. Pendekatan ini dikira lebih balance sebab senantiasa memusatkan anak tanpa mengekang mereka secara kelewatan.

Berartinya Membiasakan dengan Kepribadian Anak

Tiap anak itu unik. Terdapat anak yang dapat berkembang hebat dengan tekanan, tetapi terdapat pula yang malah jadi tertutup serta minder. Makanya, berarti banget buat membiasakan pola asuh dengan kepribadian anak. Style tiger parenting dapat sukses, tetapi butuh disesuaikan dengan kebutuhan emosional serta psikologis anak, bukan hanya semata- mata mengejar prestasi semata.

Membangun Komunikasi yang Sehat

Apapun style parenting yang diterapkan, komunikasi yang terbuka senantiasa jadi kunci. Anak butuh ketahui kalau orang tuanya menunjang mereka, bukan cuma menuntut. Sempatkan waktu buat ngobrol, mencermati keluh kesah mereka, serta beri apresiasi pada tiap usaha, bukan cuma hasil akhir. Dengan begitu, anak senantiasa merasa nyaman serta dicintai, walaupun wajib berjuang keras.

Ciri Anak Mulai Tertekan

Orang tua butuh peka terhadap isyarat kalau anak mulai tertekan. Misalnya, anak jadi gampang marah, sedih hati, ataupun hadapi kendala tidur serta makan. Jangan hingga demi mengejar prestasi, kita malah mempertaruhkan kebahagiaan anak. Bila butuh, jangan ragu buat konsultasi dengan psikolog ataupun konselor pembelajaran.

Style Asuh Sempurna Itu Fleksibel

Tidak terdapat satu style parenting yang sangat benar buat seluruh anak. Kuncinya merupakan fleksibilitas serta keterbukaan. Kadangkala butuh tegas, kadangkala butuh lembut. Yang berarti merupakan melindungi penyeimbang antara dorongan buat maju serta kasih sayang yang tulus. Dengan begitu, anak dapat berkembang jadi individu yang berhasil serta senang.

Kesimpulan

Tiger parenting dapat membagikan dorongan besar untuk anak buat mencapai prestasi, tetapi senantiasa wajib dibarengi dengan kasih sayang serta komunikasi yang sehat. Tanpa penyeimbang, tekanan kelewatan dapat berakibat negatif untuk pertumbuhan anak. Tiap orang tua butuh bijak dalam memilah serta membiasakan style pengasuhan yang sangat pas cocok kepribadian anak serta suasana keluarga tiap- tiap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *